TENTANG AKU
Aku
hanyalah seseorang yang sebenarnya tidak begitu paham mengenai kisah segelintir
muda dan mudi yang kian menjadi suatu warisan turun-temurun untuk saling
mengikat cinta. Iya cinta! Hal yang sering dirasakan, tapi tidak mengerti
keberadaannya. Siapa aku? Aku adalah aku. Aku bukan peramal yang bisa menebak
seseorang sedang dalam posisi jatuh cinta atau tidak. Aku bukan seorang pesulap
yang mungkin bisa merubah perasaan seseorang. Aku bukan embun di pagi hari yang
bisa membuat daun jatuh cinta terhadapku. Aku bukan penghapus yang rela ‘habis’
hanya karena kesalahan. Aku bukanlah tinta pulpen yang dengan sengaja ataupun
tidak sengaja tercoret diatas jernihnya kertas putih.
Aku
juga bukan kertas yang selalu siap dihancurkan ketika tidak dibutuhkan. Aku bukan
sepasang sepatu yang selalu bisa mengiringi indahnya langkah kaki kemanapun
mereka pergi. Aku bukan bahasa yang tiap saat percaya dengan kata-kata. Aku
bukan seperti kertas kosong yang tujuannya tidak tau untuk apa. Aku juga bukan
sebuah bantal yang setiap malam selalu mengiringi tangisan dan air mata
seseorang. Aku bukan seperti terang rembulan yang bisa menjadi pusat pandangan
puluhan ribu pasang mata pada malam hari karena memancarkan cahaya nan indah
bak lukisan. Aku adalah aku sebagaimana aku ada sekarang. Aku tidak berusaha
mengubah diri menjadi orang lain, ataupun berpura-pura menjadi orang lain. Aku
dan hidupku yang terkadang bercampur emosi dan logika yang berusaha menyatu.
Aku tetap menjadi aku. Aku yang berusaha meraih mimpiku. Aku yang juga berusaha
mewujudkan apa yang ku mau seiring berjalannya waktu. Ini aku. Aku bukan kamu.
Kamu bukan aku. Aku yang selalu merasa putus asa. Aku yang selalu merasa aku
tak mampu. Mungkin aku hanya sebutir debu ditengah gersangnya pasir yang selalu
mengharap akan datangnya hujan. Aku hanya aku. Begitu juga dengan kamu. Kamu
hanyalah kamu. Aku dan kamu mungkin tidak bisa menjadi sebuah cerita yang
menggoreskan kisah tentang indahnya perasaan yang terpendam dalam hati kecil
ini. Tak berarti pasti, tak bermakna arti. Aku melewatinya. Melewati itu semua
tanpa pilu, ratap dan haru. Tetes demi tetes peluhku yang berjatuhan dan tidak
mengusikku. Lelah dan letih tidak menggangguku. Aku ternyata hanyalah aku. Aku
sadari itu. Aku punya sisi dimana pilu dan kelabu berusaha untuk menjadi satu.
Kemudian aku terus berpikir, aku ternyata hanyalah aku. Aku tidak mampu jadi
kamu. Kamu mungkin juga tidak mampu menjadi aku. Aku yang seolah berselimut jiwa
yang juga bisa rapuh, sayu dan akhirnya ku layu. Kamu yang mungkin mampu
mengubah kelam hidupku menjadi indah dan berwarna, kini mungkin hanya bisa
mengurungku dalam hampanya ruang kosong yang penuh dengan kenangan yang kian
berlarian dan memikul beratnya bebanku. Aku hanyalah aku. Aku tak mampu bicara.
Aku tak mampu menjelaskan. Karena aku hanyalah aku. Aku yang tak mampu menjadi
kamu. Kamu yang seolah menjadi pelangi sesaat dalam kelam dan kelabunya
hidupku.
Created By : Lea Verlita Ranti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar