Selasa, 30 Desember 2014

Cahaya Mata

BAB 15
Matamu, Cahayaku.....

             Nama Dara Indah Cahyani dipanggil sebagai salah satu pemenang perancang busana muda berbakat dari Indonesia. Ia bahagia menerima penghargaan tersebut meski sempat tidak percaya kini telah menginjakkan kakinya di Prancis. Kebahagiaan tersendiri karena telah berhasil meraih mimpinya. Masih teringat dalam benaknya ketika Aira menitipkan matanya. Aira pasti sangat berharap dirinya mampu mewujudkan semua mimpi-mimpinya. Mimpinya yang pernah ia katakan kepada Aira. Ini matamu, Aira. Kupergunakan meraih mimpiku, ucapnya dalam hati sambil memegang matanya.
            Masih teringat kejadian lima tahun yang lalu di meja operasi, tepat satu minggu setelah kepergian Aira. Dara melakukan operasi pencangkokan mata yang berasal dari mata Aira. Dalam hatinya, ia berharap semoga Aira bahagia di alam sana.
            Selama operasi, kedua orang tua Aira turut menemani. Meskipun Aira sudah tidak ada, jika tiba-tiba merindukan sang putri, mereka masih bisa melihat mata Aira pada Dara. Bahkan, saat ini Dara memanggil kedua orang tua Aira dengan sebutan mama dan papa.
            Lima tahun setelah kepergian Aira, Dara telah berhasil meraih mimpinya. Setelah menerima penghargaannya, ia sudah tak sabar untuk segera menginjakkan kakinya di Menara Eiffel.
            "Aira, lihatlah.... Aku mampu melihat bintang dalam jarak yang dekat," gumam Dara ketika telah sampai ke puncak Menara Eiffel. "Kamu bisa merasakan dengan mata ini. Rasakanlah, Aira."

            Sekembalinya ke Indonesia, Dara langsung mengunjungi makam Aira. Ia menemukan Suster Yani dan kedua orang tua Aira tengah asyik menaburkan bunga di makam Aira.
            "Dara!" panggil mama Aira.
            "Maaf Dara terlambat, Ma. Pesawatnya sempat delay. Tapi Dara tadi langsung kok dari bandara."
            Mama Aira tidak menghiraukan keterlambatan Dara. 
            "Tak terasa sudah lima tahun ya, Dara."
            "Iya, Ma."
            "Oh ya, kami lupa menyampaikan ini. Kamu terlalu sibuk sekolah di Prancis, sih," ucap papa Aira. Ia pun meminta suster Yani untuk memberikan sebuah buku kepada Dara.
            "Astaga, buku ini! Sungguh aku melupakannya."
            "Ini untukmu," ucap mama Aira.
            "Iya, Ma. Terima kasih."
            "Tulislah cerita yang indah di buku ini, Dara," pesan mama Aira.
            "Iya, Ma."
            Kemudian, Dara bersimpuh dan mengucapkan terima kasih untuk cahaya barunya didepan nisan bertuliskan nama Aira Sahara.
            "Ai, aku akan menulis cerita yang indah di buku ini dengan cahaya yang kamu berikan. Terima kasih telah menitipkan matamu untukku. Matamu adalah cahaya yang baru untukku........"[ ]


Kutipan Novel "Cahaya Mata" karya Agustina Ardhani Saroso,2013

Sahabat, Rasa dan Cinta

Semuanya masih karena persahabatan
Kujalani hari-hariku dengannya atas nama persahabatan
Kuhiasi setiap waktuku bersamanya
Kubagi suka dan dukaku dengannya

Mengingatnya...
Kutersenyum sendiri
Disudut hatiku yang lain....
Aku bingung dengan semua perasaan itu!

Apakah aku menyayanginya lebih dari sahabat?
Aku pun ragu..
Apakah aku menyukainya lebih dari sahabat?
Itupun mustahil..

Aku resah dengan perasaan itu
Apa mungkin aku mencintainya?
Haruskah aku tertawa?
Ketika dia berada dalam kegelapan kepribadiannya
Yang mengusik indah semua kenangan itu...

Cinta yang Kutunggu

Ada sebuah nama yang kutulis diatas kertas
Kertas yang tak pernah hilang seiring berjalannya waktu
Lelah hati ini untuk menanti sebuah keputusan
Keputusan yang nantinya berujung kepahitan

Menunggu... Menunggu... dan terus menunggu
Sang rembulan yang terdiam terpaku sendirian
Hati yang terukir terang didalam kegelapan
Menjadi penerang dalam kesunyian

Sudah lamaku menunggu perasaan itu
Perasaan yang masih tergenggam erat sang surya
Yang tak pernah lepas dari kehangatan cintanya
Aku hanya bisa menunggu sang surya jatuh
Saat terangnya dan indahnya malam

Karena masih ada bintang harapan yang bisa kuimpikan
Impian yang aku inginkan dihidupku
Yaitu cinta yang masih akan aku tunggu
Sampai akhir khayatku

Disaat

Tuhan Kau tau seluruh perasaanku
Kau tau seluk beluk hatiku

Disaatku terbelenggu
Kau memberiku iman
Untuk bangkit kembali

Disaat kegelapan menghampiriku
Kau memagariku dengan terangMu

Disaatku menangis
Kau tak ikut menangis bersamaku
Tetapi Kau memberikan senyumanMu
kepadaku

Disaatku tertawa
Kau ikut tertawa bersamaku

Disaat hatiku tersayat
Ketenanganlah yang Kau bri
Kembali tenanglah hatiku

Selasa, 23 Desember 2014

It's Not About ME!

Shalom!
Mengapa saya membuat judul postingan seperti diatas?
Saya terinspirasi oleh penulis terkenal asal Texas bernama Max Lucado. Beliau adalah seorang writer yang sudah membuat buku lebih dari 39 juta eksemplar yang sudah dicetak. Max Lucado telah menyentuh jutaan jiwa dengan gaya bercerita yang khas dalam penulisannya. Beliau melayani di Oak Hills Church di San Antonio, Texas.
Ada beberapa cuplikan kata-kata yang saya kutip dari salah satu buku Max Lucado ini:

Dengarkanlah TUHAN, perhatikanlah TUHAN.
Cintailah TUHAN, semuanya berpusat pada TUHAN.

"Kesuksesan ini jeri lelahku. Aku tidak seharusnya berurusan dengan penderitaan ini. Semuanya berpusat pada diriku."

Sejak awal, kita ingin mengikuti semua kemauan kita sendiri, dan kita masih terus-menerus diserang oleh pesan-pesan modern yang membisiki kita agar "mengejar semua yang nomor satu". Hal itu kedengaran masuk akal. Namun, apa yang terjadi bila kita berakhir dengan perasaan tetap tidak puas dan hampa?
Penulis buku laris, Max Lucado, mengupas kebohongan terbesar yang pernah kita semua percayai (kebohongan yang berkata, "kehidupan ini berpusat pada diriku,") dan menunjukkan kebenaran yang akan mengubah kehidupan kita yang egois itu.
Bukankah menyenangkan apabila kita menjalani kehidupan yang memang sesungguhnya telah direncanakan bagi kita? Kehidupan yang masuk akal? "Kehidupan yang 'berpusat pada Tuhan' akan menyelamatkan kita dari kehidupan yang tidak berpusat pada-Nya," Max meyakinkan kita. Temukanlah rencana Tuhan untuk kehidupanmu. Lalu, bacalah beberapa kisah nyata para remaja yang menakjubkan, anak-anak muda yang mengubah kehidupan mereka dari sikap "berpusat pada saya" menjadi "berpusat pada Tuhan".
Tatkala, kesuksesan saya, pergumulan saya, pesan saya, keselamatan saya, bahkan tubuh saya tidak berpusat pada diri saya sendiri, tetapi berpusat pada Tuhan, maka kehidupan ini memiliki makna yang berbeda, makna yang "kudus".
 Jalanilah kehidupan ini dengan sungguh-sungguh. Penemuanmu dimulai dari sini!

".....hiduplah dengan bersungguh-sungguh. Bersungguh-sungguhlah dengan hidup....."
- Max Lucado -

Amazing Kids!

Dilihat dari berbagai segi, Austin-Nichhole Zachrich tampak seperti remaja pada umumnya. Sebagai bagian dari komunitas kecil masyarakat di pinggiran kota Defiance, Ohio, Austin-Nichole suka bergaul dan pergi ke bioskop atau bermain golf mini dengan teman-temannya. Ia suka bernyanyi dan tampil dalam drama dan pertunjukkan musikal. Ia juga mendapat kesempatan untuk memproduksi dan membawakan acara televisi yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi kabel.
Austin-Nichole berkata, "Acara itu positif, jenaka dan penuh semangat! Kami membicarakan berbagai topik yang dihadapi oleh para remaja setiap hari dan menyampaikan kepada mereka berita terkini, hal-hal ringan yang menarik, situs-situs web keren yang baik untuk dikunjungi, saran-saran jika mereka hendak menyewa film, aneka hasta karya, dan ide-ide untuk membuat makanan ringan. Kami menyampaikan semuanya itu dengan cara yang menyenangkan dan menghibur. Kami mendorong para penonton untuk menulis surat, membagikan gagasan dan ide mereka. Terkadang, ada juga yang menulis surat dan meminta nasihat dari kami. Jelas, kami bukan orang yang serba tahu, tetapi dalam acara itu, kami punya segmen yang berjudul 'In Da Houze' yang berisi tanya-jawab rekan sebaya dan kami mencoba memberikan saran-saran yang menolong!"
"Secara serius, kami selalu mendorong para remaja untuk terlibat di tengah dunia di sekitar mereka. Sebab itu, kami membagikan informasi tentang berbagai klub dan organisasi yang dapat mereka ikuti. Ada begitu banyak cara luar biasa bagi kita untuk terlibat membawa perubahan. Saya tahu pasti hal itu karena acara ini pun terselenggara oleh para sukarelawan! Kami selalu mencari para remaja yang melakukan hal-hal positif untuk memengaruhi dunia kita. Tujuan utama saya adalah memberikan pesan yang baik dari media bagi kaum muda saat ini. Kita belajar lewat teladan, dan saya ingin menyampaikan kisah-kisah yang menginspirasi dan membawa pengaruh positif di tengah dunia kita ini."
Topik yang diliput oleh Austin-Nichole dan para sukarelawannya yang beragam: anak-anak muda yang melakukan hal-hal yang membuat kita berseru "Wow!", olahraga, akting, diet dan olahraga untuk kaum remaja, resep, kerajinan tangan, tukang sulap, organisasi sukarelawan, dunia akademis, penolong pekerjaan rumah, kesenian, musisi, band, mode pakaian, ide-ide dalam berpacaran, bela diri, binatang peliharaan yang mengagumkan, cara mengatasi rintangan, perawatan kulit, dekorasi ruangan bagi remaja, dan tips untuk menata berbagai hal dalam hidup. Ia juga memasukkan sebuah segmen yang berjudul "Angelic Thought" (Gagasan Mulia), yang menyajikan "kutipan-kutipan positif dalam cara yang mengesankan bagi pemirsa".
Austin-Nichole mengungkapkan, "Saya bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah dilakukan-Nya didalam dan melalui saya sejauh ini dan untuk hal-hal yang masih akan Dia lakukan selanjutnya."

Senin, 22 Desember 2014

All About Me

hello visitor....
let me introduce my self first. This is all about myself. My name is Lea Verlita Ranti, just call me "Lita" or whatever you want. I made this blog because I know that I like writing too much. That's why I made this blog. I have some poetry and the important information that will post in my blog.
By the way, I'm 16 years old and road to 17 next month, too old, right? hahaha
Over all, I also like music too much. I've created a song and the title is "Perpisahan". I made that song since I was at Cahaya Bangsa Junior High School. Now, that school is very famous because of music, and have a Cahaya Bangsa School of Music (CBSOM). That is very interesting. But unfortunately, I can't study at there because I've already graduate from Cahaya Bangsa Junior High School.
However, now I get back a comfortable at my Vocational High School right now. At there, I learn how to can be a strong girl, because I feel broke, dissapointed, angry, mad, happy, diseased, badmood, injured, and etc.
Over all, I wanna post a song that only show what i feel right now..
The title is "SOMEDAY"

SOMEDAY

someday...
you will gonna realize..
one day...
you will see this through my eyes..
by then..
I won't even be there..
I will be happy somewhere..
Even if I cared..

I know, you don't really see my worth..
You think, you're the last guy on earth?
Well, I've got news for you!
I know I'm not that strong
But I won't take long..

Cause someday..
someone's gonna love me
one day..
I wanted you to miss me
someday..
someone's gonna take your place

one day..
I'll forget about you
you'll see..
I won't even miss you..
Someday...

But now..
I know you can't tell
I'm down and I'm not doing well
But one day these tears
They will all run dry
I won't have to cry
sweet goodbye~

that's all guys..
thanks for reading:)

Minggu, 21 Desember 2014

Aku Tak Mampu Bicara

lenyap sudah kenangan itu...
bibirku tak mampu mengucapkan itu..
pikiranku sirna sudah tentang masa laluku..
seakan seperti membisu membeku dan terpaku..

aku tak mampu bicara
aku tak mampu mengingatnya
dengan siapa lagi aku harus mengeluh?
dengan siapa lagi aku harus berteduh?

mengapa detak jam terus berdenyut?
sedang darah tak sampai
mengapa gunung harus meletus?
sedang langit tak sampai

apa yang harus aku lakukan?
ketika bulan telah memudar..
apa yang harus aku katakan?
ketika bahasa tak lagi percaya dengan kata-kata...

Created By : Lea Verlita Ranti